prosespenciptaan manusia Ilmu tentang embrio mempelajari secara khusus perkembangan janin dari sel telur hingga ia berubah menjadi makhluk hidup yangt sempurna. Ilmu ini banyak yang berpegang pada pembedahan sehingga memungkinkan bagi para ahli untuk mengetahui perkembangan janin setiap saat.
Alamyang dilalui oleh manusia ialah 1. Alam roh – iaitu alam sebelum manusia dimasukkan ke dalam rahim ibu mereka. 2. Alam rahim – alam ketika manusia berada dalam kandungan ibunya. 3. Alam barzah – alam kubur di mana menjadi tempat manusia menunggu hari kiamat untuk dibangkitkan setelah mereka mati. 4. Alam akhirat – alam yang kekal
Sesuaidengan prinsip “proses” bagi Whitehead, manusia dipandang sebagai makhluk yang dinamis. Manusia sungguh hidup atau menghidupi hidupnya kalau terus menerus secara aktif membentuk dirinya (Heniy Astiyanto, 2012:453). Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan suci,lemah dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa, s
Manusiayang hidup berarti dan berharga ialah dia yang merasakan kebahagiaan dan kenikmatan dalam kegiatan-kegiatan yang membawa perubahan kearah kemajuan-kemajuan baik yang mengenai alam maupun masyarakat yaitu hidup berjuang dalam arti yang seluas-luasnya. Dia diliputi oleh semangatmencari kebaikan, keindahan dan kebenaran.
Lingkunganalam diciptakan Tuhan Yang Maha Esa untuk keperluan manusia. Lingkungan alam dapat berupa gunung, sungai,pantai, dan daratan. Manusia memanfaatkan lingkungan alam tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, lingkungan alam sangat bermanfaat bagi manusia. Tahukah kamu manfaat lingkungan alam bagi manusia?
Peradabanadalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang
1I. 1.1 ALAM DAN MANUSIA Tinjauan Teori Gutkind menerangkan 4 (empat) tahapan sikap manusia dalam mengubah lingkungannya selama periode peradaban umat manusia yaitu: Tahap pertama dalam tradisi Aku–Engkau ditandai oleh ketakutanketakutan oleh gaya-gaya alam yang tidak dapat diduga yang disertai suatu keinginan akan rasa aman.
7sumber daya hayati sebagai sumber daya alam yang terbaharukan . Sumber alam hayati yang terdiri atas semua mahluk hidup sifat-nya dapat terbaharukan atau dapat diperbaharui (renewable resources) dan merupakan daya alam yang “kekal”-artinya selama Tuhan menghendaki --- sumber tersebut perlu dipelihara kelestariannya, oleh sebab itu diperlukan
6qR3. 0% found this document useful 0 votes1K views7 pagesDescriptionseluk beluk kehidupan ruh setelah keluar dari jasadCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1K views7 pages5 Fase Alam Yang Dijalani ManusiaJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Muslimahdaily - Saat ini mungkin kita berada dalam tahap puncak di saat tubuh masih kuat dan pikiran masih tajam. Namun ingatlah, suatu hari kita akan kembali ke tahap awal, ke bagian paling dasar di saat jiwa menurun dan raga melemah. Saat itu, mungkin kita baru tersadar bahwa hidup ini amat sangat singkat. Allah seringkali menyebut tahapan kehidupan manusia dari sejak penciptaan hingga saat kembali ke asalnya, tanah. Hanya ada tiga tahap yang akan dilalui manusia dengan usia hidup rata-rata. Namun manusia seringkali lupa dan seakan menjalani hidup selamanya. Padahal dari tiga tahapan, hanya satu tahap yang memberikan banyak kesempatan besar memperbanyak beribadah. Namun tahapan itu justru disiakan oleh sebagian besar orang. Saat di tahap puncak, saat raga masih sempurna, manusia lebih ingat bersenang-senang. Lalu di tahap dasar, ketika raga melemah, barulah manusia ingat akan Tuhan. Dalam Al-Qur’an disebutkan, “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.” QS. Ar Rum 54 Menurut Ibnu Katsir dalam Tafsir Al Qur’an Al Adzim, ayat tersebut merupakan sebuah peringatan bahwasanya manusia mengalami perubahan tahapan penciptaan. Awal mula manusia yang diciptakan dari tanah, bekembang menjadi nutfah, lalu segumpal darah, daging hingga tulang belulang yang dibungkus daging. Setelah itu, ditiupkanlah ruh padanya. Tak lama kemudian ia keluar dari rahim sang ibunda dalam keadaan sangat lemah. Ia kemudian tumbuh dari bayi, menjadi anak muda, lalu menginjak puber, lalu menjadi pemuda yang kuat. Saat itulah tahap kuat terjadi setelah berlalunya masa lemah. Masih dijelaskan Ibnu Katsir, kekuatan itu semakin lenyap seiring bergantinya waktu. Maka tibalah masa tua di mana masa lemah kembali terjadi. Ia beruban, menjadi sepuh dan pikun. Saat itulah masa lemah terjadi setelah masa kuat. Baik lahir maupun batin semuanya berubah. Lebih rinci, tahapan pertama atau masa lemah pertama juga disebutkan dalam ayat lain dari kitabullah. Allah berfirman, “Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? Kemudian Kami meletakkannya ke dalam tempat yang kokoh rahim, sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan bentuknya, maka Kamilah Sebaik-baik yang menentukan.” QS. Al Mursalat 20-23 Ketika memasuki masa kuat setelah lemah, banyak manusia yang mulai mundur perlahan dari agamanya. Makin kuat fisiknya, justru makin lemah keimanannya. Hal ini digambarkan Allah dalam firman-Nya, “Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” QS. An Nahl 4 Setelah masa kuat, manusia kembali ke masa lemahnya. Digambarkan dalam Al Qur’an, “Allah menciptakanmu, kemudian mewafatkanmu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.” QS. An Nahl 70 Banyak ayat lain yang menggambarkan tiga tahapan kehidupan tersebut. Semuanya mampu mengingatkan manusia betapa singkatnya kehidupan di bumi. Juga menggambarkan betapa agung Allah yang telah menciptakan manusia dengan proses yang sangat luar biasa. Sepantasnya kita bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan hingga menumbuhkan keimanan dan melakukan peribadatan dengan benar kepada-Nya. Allah berfirman, “Apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan manusia dari permulaannya, kemudian mengulanginya kembali. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Katakanlah, “Berjalanlah di muka bumi, lalu perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan manusia dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allâh Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS. Al Ankabut 19-20