Berdasarkanpengalaman saya selama ini yang sudah berpindah – pindah perusahaan sebanyak 6 perusahaan dalam kurun waktu selama 15 tahun. Ada perusahaan yang mengedepankan 1 atau 2 kriteria dari kondisi diatas. Namun ada juga yang bisa menerapkan ketiga – tiganya, tapi sangat langka sekali hal yang seperti itu.
Sepertiyang disebutkan dalam sebuah hadis berikut ini, “Apa yang dihendaki oleh Allah pasti akan terjadi, dan apa yang tidak dihendaki oleh Allah, maka tidak akan terjadi.” [3] Hadis di atas menyimpulkan, bahwa kehendak Allah Swt. pasti akan terwujud, dan apa pun yang yang tidak dikehendaki oleh Allah, pasti tidak akan terwujud.
23Baca Yehezkiel 1:26-28. Saat Yehezkiel menceritakan penglihatan ini, dia sering memakai kata-kata ”sesuatu yang mirip”, ”tampak seperti”, ”bentuknya seperti”, dan ”kelihatan seperti”. Tapi, dia memakai lebih banyak kata-kata semacam itu di ketiga ayat ini. Dia mungkin kesulitan menjelaskan apa yang dilihatnya.
tweet Sedekah Subuh 40 Hari – Menjadi ahli surga adalah impian setiap orang beriman dan bertakwa. Sebab, disana mereka dapat menikmati segala hal yang disukai, tanpa ada batasan dan larangan. Kamu pasti sangat paham, apa saja yang dijanjikan oleh Allah Taala bagi ahli surga. Untuk meraih prestasi tersebut, diperlukan jerih payah yang luar biasa.
AlHabib Quraisy Baharun menjelaskan keutamaan (fadhillah) Sayyidul Istighfar sebagaimana dijelaskan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم dalam satu hadisnya: "Barangsiapa yang membacanya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga.
Berikutini ulasan terkait apa itu premi asuransi, jenis-jenisnya, serta tujuannya yang perlu kamu pahami. Daftar Isi. Pengertian Premi Asuransi Menurut UU. Jenis-Jenis Premi Asuransi Berdasarkan Jenis asuransi. Premi Asuransi Syariah. Tujuan Premi Asuransi Dibayar Peserta ke Perusahaan Asuransi.
BantuanApa Saja Yang Diterima Oleh Warga Selama Pandemi Covid-19 di Kabupaten Bantaeng ?, Ini Uraiannya - BANTAENG - Berikut Informasi Bantuan Sosial Tunai yang disampaikan Oleh, A.Shernylia Maladevi (Tecnical Assistance SLRT Kabupaten Bantaeng, di Posko induk gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Bantaeng, Jum'at
MunawarAM Jumat, 6 Agustus 2021, 20:25 PM. Ada 7 ajaran Tarekat Qodiriyah Syekh Abdul Qadir Al Jailani, yaitu taubat, zuhud, tawakal, syukur, sabar, ridha, dan jujur, sebuah ajaran yang selalu menekankan pada pensucian diri dari nafsu dunia dan diamalkan oleh para penganut/pengamal Tarekat Qodiriyah. Atas 7 ajaran tarekat Qodiriyah tersebut
YKW100R. JIC – Surga selalu menjadi idaman setiap orang beriman. Karena surgalah puncak segala kebahagiaan dan kenikmatan. Saking nikmatnya, kebahagiaan surga tak terjangkau bayangan dan dugaan manusia. Lalu, bagaimana jika ternyata ada sebuah kebahagiaan yang melebihi surga. Ada kenikmatan yang mengungguli surga sebagai puncak kebahagiaan. Jika surga saja nikmat luar biasa, tentulah kebahagiaan tersebut tiada taranya. Kebahagiaan itu tersebut dalam firman-Nya, “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik surga dan tambahannya.” QS. Yunus 26. Tambahan surga inilah yang disebut melebihi kebahagiaan surga. Diberikan pada orang-orang yang telah mendapatkan nikmat surga yang indah, yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar oleh telinga, dan tak mampu dibayangkan oleh benak manusia. Puncaknya puncak kebahagiaan ini disebutkan dalam ayat di atas ialah untuk orang-orang yang berbuat baik. Apa yang dimaksud dengan berbuat baik? Menurut Ibnu Katsir, orang-orang yang berbuat baik ialah mereka yang memperbaiki amalan di dunia dengan keimanan dan kesalehan. Adapun dalamtafsir As Sa’di disebutkan orang-orang yang berbuat baik dalam ayat di atas merupakan mereka yang memperbaiki ibadah kepada Allah dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia. Memperbaiki ibadah kepada Allah yakni dengan memiliki sifat ihsan, merasa bahwa Allah selalu melihat dan mengawasinya. Selain itu pula membersihkan amalan dari niatan selain kepada Allah dan melaksanakan amalan sebisa dan semaksimal mungkin kemampuannya. Sedangkan memperbaiki hubungan dengan sesama adalah berbuat baik dengan lisan maupun perbuatan semaksimal mungkin kemampuannya, entah materi ataupun tenaga. “Berbuat baik kepada sesama juga diwujudkan dengan melakukan amar ma’ruf nahi munkar mengajak dan memerintahkan kepada kebaikan, serta mencegah dan melarang dari kemungkaran, mengajarkan ilmu kepada orang-orang yang tahu, memberikan nasihat kepada orang-orang yang berpaling dari kebenaran, dan berbagai bentuk amal kebaikan lain kepada sesama manusia.” Tafsir As Sa’di. Satu kriteria lagi tentang definisi orang-orang yang berbuat baik, yakni dengan menjauhi perbuatan buruk. Apalah artinya menjalankan amal saleh namun perbuatan buruk dilakukan diam-diam. Pun tak berguna beribadah rajin kepada Allah namun berakhlak buruk pada manusia, sebagaimana tak berguna berkelakuan baik di depan manusia namun tak beribadah kepada Allah. Rabb Al Alamin berfirman, “Orang-orang yang berbuat baik yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan kecil.” QS. An Najm 32. LALU, APA KEBAHAGIAAN YANG MELEBIHI SURGA ITU? Terang sudah bahwa kebahagiaan yang melebihi kebahagiaan surga itu tak hanya diberikan pada orang yang beriman ataupun berislam. Yang mendapat kebahagiaan tiada tara itu hanyalah orang-orang yang berbuat baik sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an. Lalu, kebahagiaan apakah itu yang hanya diberikan pada orang-orang berkualitas emas? Rasulullah menyebutkan kebahagiaan luar biasa itu dalam sebuah haditsnya. Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Ketika seluruh penduduk surga telah masuk ke dalam surga semuanya, Allah berfirman kepada mereka, Apakah kalian menginginkan sesuatu yang Aku tambahkan untuk kalian?’ Mereka menjawab, Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari api neraka?” Kemudian Allah membuka tabir yang menutupi-Nya dari para hamba. Tidaklah penduduk surga diberi sesuatu yang lebih mereka senangi daripada melihat Rabb mereka. lalu Rasulullah membaca Surat Yunus ayat 26.” HR. Muslim. Allah pun berfirman di ayat yang lain, “Wajah-wajah orang-orang yang berbuat baik pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat.” QS. Al Qiyamah 22-23. Masya Allah, kebahagiaan yang melebihi surga itu ialah bertemu dan melihat Allah, Rabb yang selama di dunia selalu diimani, ditaati dan disembah. Melihat Allah secara langsung, Allah yang selalu mendengar dan mengabulkan doa. Melihat rupa dan wajah Allah yang tak pernah terbayangkan dalam benak, tak mampu terbetik dalam hati dan tak boleh diimajinasikan. Bertemu dengan Allah sang kekasih yang dicintai segenap hati dan diutamakan dari cinta-cinta yang lain. Tentu itulah sebuah kebahagiaan yang tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Kebahagiaan yang jauh melebihi kenikmatan surga yang luar biasa. Sumber
- Advertisement - Ilustrator Muhammad Haris Penulis Ramadhani Nanda Amelia “Dan mereka berkata Segala puji bagi Allah yang telah membenarkan kami dan telah mewariskan bumi kepada kami, untuk dipersiapkan dalam mencapai surga sesuai dengan keinginan kami. Sungguh nikmat pahala orang yang beramalâ€. Az-zumar ayat 24. Manusia terbagi dalam dua kelompok. Pertama, tergabung dalam golongan hamba Allah. Mereka yang tidak memikirkan jalan lain selain jalan Allah, serta selalu dilimpahi oleh rahmat dan hidayah-Nya. Kelompok kedua tergabung dalam golongan setan. Berada terpisah dari jalan Allah, lantas menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhan dan berakhir dengan kemurkaan Allah dan kesengsaraan yang diberi kepada mereka. Sebagaimana Al-Qur’an yang mulia telah memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dengan kenikmatan surga. Juga memberikan peringatan kepada orang-orang kafir dengan ancaman neraka bagi mereka, sehingga menjadikan mereka menggigil dan takut jika mendengar dan memikirkannya. Adapun gambaran seorang Mukmin yang beriman sebagai penghuni surga adalah mereka yang memiliki keimanan sejati, saling menolong sesama, senantiasa mendirikan salat, mencegah perbuatan mungkar, serta selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka, mereka akan diberi Allah Subahanahu wa ta’ala berupa rahmat dunia dan akhirat. Sekalipun orang yang beriman mendapatkan kabar gembira sejak di dunia, tetapi semua itu akan ia lupakan ketika menghadapi kehebatan hari kiamat. Karena, ia tidak mengetahui ke mana tempat kembalinya. Bahkan, ia merasa kecil hati dengan keadaannya pada waktu itu. Namun, kegalauannya segera hilang, kesusahannya segera lepas ketika di sana berdiri sosok Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam yang menempati kedudukan terpuji dan istimewa. Kemudian, mereka yang beriman akan selamat dan melewati tempat-tempat pemberhentian tujuh Neraka Jahanam. Setelah mengalami hal itu, mereka memasuki surga dengan karunia Allah dan rahmat-Nya yang luas dan abadi. Orang terendah di antara mereka adalah yang mendapatkan tujuh kali dunia. Di mana apa yang ia lihat sama dengan yang dilihat oleh orang yang mendapatkan tempat tertinggi di surga. Keuntungan bagi orang yang beriman sangatlah banyak. Di antara keuntungan tersebut adalah surga baginya dan untuk keluarganya. Dari Surah Az-Zumar banyak sekali pujian yang Allah berikan, yaitu Allah Subahanahu wa ta’ala telah menjanjikan surga bagi kaum beriman “Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Dia akan memasukkannya ke dalam surga yang telah diwariskan kepada mereka. Maka, sudah sepatutnya pewaris surga senang dan bahagia dengan kerajaan surga-Nya, karena ini adalah kenikmatan yang takkan ada putus-putusnyaâ€. Janji Allah tersebut diperkuat dengan adanya surga yang di bawahnya mengalir air sungai. Tidak seperti kebun-kebun di dunia yang mengalami kekeringan atau terbakar, terkena angin badai atau banjir. Juga tempat-tempat yang kokoh, tidak seperti bangunan di dunia yang bisa miring dan hancur. Itulah kebun-kebun di Surga Aden dan Dar Iqamah Rumah yang selalu tegak. Bumi yang mereka nikmati keindahannya bukanlah bumi yang ada di dunia. Sebab, dunia ini penuh dengan dosa, kemaksiatan, kejahatan, serta pertumpahan darah. Sedangkan, surga yang kini mereka tempati adalah surga yang sesuai dengan keinginan mereka. Surga itulah yang menjadi tujuan mereka dalam beramal saleh di “Mereka telah menjadi ahli surga dan bisa menikmatinya sebagaimana seorang pemilik menikmati rumah yang menjadi hak miliknyaâ€. Allah menyatakan hal ini di dalam Kitab Zabur bahwa telah diwariskan bumi kepada para hamba-Nya yang saleh. Bumi yang dimaksud adalah surga. Sedangkan, hamba-hamba yang saleh adalah kaum yang beriman dan bertakwa. Berbeda dengan mereka yang memahami bumi seperti bumi yang ada di dunia, maka kepemilikan-Nya adalah upaya memperbaiki tingkat kehidupan duniawi. Demikian ia telah mendapatkan derajat kebahagiaan dan kemuliaan pada kelezatan dan kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya di Sungguh ketetapan Allah adalah seperti yang dijanjikan dalam Al-Qur’an “Tidak akan berubah perkataan dan perbuatan-Ku dan tidaklah Aku berlaku zalim kepada hamba-hamba Kuâ€. Kenikmatan yang diberikan kepada orang-orang beriman di antaranya Hati tiap-tiap orang Muslim menjadi penuh cahaya iman, sehingga dapat mengaplikasikannya menjadi amal saleh. Anugerah berupa surga dan kenikmatannya sebagai balasan atas amal saleh yang dilakukan. Sempurnanya kenikmatan yang diberikan Allah membuat mereka merasa berkewajiban memuji dan menyampaikan rasa syukur kepada-Nya. Hanya dari Allah segala kenikmatan. Demikian beberapa kebahagiaan para ahli surga yang terdapat dalam Surah Az-Zumar. Semoga kita mendapatkan kenikmatan tersebut dengan amalan yang harus diperbanyak saat ini. Jangan sampai kita menjadi hamba yang hanya cinta dunia, malah justru terjerumus ke dalam neraka. Sebab, seluruh penghuni surga adalah para raja yang kekal berada di atas singgasana mereka, tanpa adanya penolakan dari siapapun. Dalam kehidupan yang abadi mereka tidak akan terkena gangguan. Tidak seperti raja-raja di dunia yang kerap mengalami kendala berupa sakit, mati, dibunuh, ataupun diasingkan. “Barang siapa yang menghendaki pahala di dunia saja maka ia merugi, karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihatâ€. Surah An-Nisa ayat 134. Biodata Penulis Nama Ramadhani Nanda Amelia Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Semester II Dua Sosmed koona26 Instagram - Advertisement -
loading...Sahabat mulia Anas bin Malik menceritakan kisah seorang sahabat Anshar yang masuk surga karena hatinya dipenuhi oleh cinta dan jauh dari hasad. Foto ilustrasi/dok oase cbmagency Rasulullah صلى الله عليه وسلم kerap memuji sahabat yang satu ini dengan sebutan laki-laki penghuni surga. Pernyataan beliau pun mengejutkan sahabat lain yang mendengarnya. Bahkan ada sahabat yang penasaran ingin tahu apa amalan sahabat penghuni surga diketahui, kemuliaan surga tidak akan diberikan Allah kecuali kepada orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, tentunya atas rahmat dan ridha Allah. Sebaliknya, neraka dekat dengan orang-orang yang beramal buruk dan mengingkari Allah dan Juga Ibadahnya Biasa Saja tapi Dia Calon Penghuni Surga, Ini AmalannyaKisah ini diriwayatkan oleh sahabat mulia Anas bin Malik tentang seorang laki-laki yang masuk surga karena hatinya dipenuhi oleh cinta. Tentang seorang yang ketika para sahabat duduk bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم, tiba-tiba beliau bersabda "Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni Surga.""Bukan 1 kali, tapi 3 kali Rasulullah bersabda sampai Abdullah bin Amr bin Ash mengikuti dan menginap di tempat lelaki tersebut untuk 'mengintip' apa rahasia amalnya," kata Ustaz Budi Ashari, Dai yang juga pakar sejarah Islam dalam satu menginap tiga hari tiga malam di rumah lelaki tersebut, Abdullah tidak pernah mendapatinya sedang qiyamul lail salat malam. Hanya saja tiap kali terjaga dari tidurnya laki-laki itu membaca zikir dan takbir hingga menjelang Subuh. Kemudian mengambil air juga mengatakan "Saya tidak mendengar ia berbicara, kecuali yang baik." Hampir saja Abdullah menganggap remeh amalnya. Abdullah pun memberanikan diri untuk menyampaikan maksud tujuannya tersebut. "Wahai hamba Allah, sesungguhnya aku tidak sedang bermasalah dengan orang tuaku, hanya saja aku mendengar Rasulullah selama tiga hari berturut-turut di dalam satu majelis beliau bersabda "Akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni surga." Selesai beliau bersabda, ternyata yang muncul tiga kali berturut-turut adalah engkau. Saya ingin menginap di rumahmu, untuk mengetahui amalan apa yang engkau lakukan, sehingga aku dapat mengikuti amalanmu. "Sejujurnya aku tidak melihatmu mengerjakan amalan yang berpahala besar. Sebenarnya amalan apakah yang engkau kerjakan sehingga Rasulullah berkata demikian?" tanya Abdullah kepada laki-laki lelaki Anshar itu menjawab "Sebagaimana yang kamu lihat, aku tidak mengerjakan amalan apa-apa, hanya saja aku tidak pernah mempunyai rasa iri kepada sesama muslim atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya."Abdullah bin Amr berkata "Hal itu yang menyebabkanmu menyampai derajat itu, sebuah amalan yang kami tidak mampu melakukannya." Demikian sepanggal kisah sahabat penghuni surga yang diceritakan Ustaz Budi Ashari. Semoga Allah penuhi hati kita dengan cinta sehingga tidak ada ruang untuk membenci. Baca Juga Wallahu A'lamrhs