Keempat Mendidik anak untuk cinta Rasulullah, cinta keluarga, dan cinta Alquran. Dan semua unsur ini ada dalam kisah Nabi Yakub 'Alaihissalam. (Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, 1981). Nabi Yakub memiliki 12 anak dan di antara 12 anak tersebut yang paling dimuliakan Allah dan menjadi Nabi adalah Nabi Yusuf.
Luqman merupakan sosok budak hitam, akan tetapi Alah abadikan karena ketakwaan dan kesalihannya. - Ada 2 manusia yang diabadikan Allah dalam Al-Quran selain para Nabi yaitu Luqman dan Maryam. B. Kemuliaan Luqmanul Hakim - Luqmanul Hakim adalah seorang hamba yang gemar bertafakur, berkeyakinan baik dan cinta kepada Allah.
Dalamsebuah riwayat menceritakan, pada suatu hari Luqman Hakim telah masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekor himar, manakala anaknya mengikut dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, setengah orang pun berkata, 'Lihat itu orang tua yang tidak bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki."
PendidikanOrang Tua Rabu, 20 Mei 2020. Kisah Bijak Orang Tua Kepada Anaknya Satu-satunya manusia yang bukan Nabi,bukan pula Rasul,tapi kisah hidupnya di abadikan dalam Al-Qur'an.Karena Tak lain Hidupnya Penuh dengan Hikmah. Salah satunya adalah kisah bijak Luqman Al Hakim kepada anaknya. Luqman Al-Hakim adalah seorang laki - laki yang telah
Setelahdi episode sebelumnya dikisah tentang Kisah Adab Kepada Orangtua yaitu Ksah Sahabat Rasulullah ﷺ Usmah bin Zaid kepada ibundanya, dan juga Kisah Ulam
rahmatkepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)'.‛ (Q.S. Al-Kahfi : 10) Artikel ini akan menjelaskan bagaimana terbentuknya generasi pemuda Islam Indonesia tidak lepas dari pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anak terlebih kepada para pemudanya.
Jikapendidikan hormat kepada sesama ini berhasil maka radikalisme dan fundamentalisme atas dasar agama tidak akan terjadi. Karena manusia akan sadar bahwa keluarga terbentuk atas ikatan. Seluruh manusia ini adalah keluarga Karena terikat dalam penciptaan yang sama yaitu dari Allah SWT. Selanjutnya, Luqman meminta anaknya untuk mendirikan shalat.
KISAH TELADAN KEPADA ORANG TUA ~ Sahabat Abu Hurairah sempat gelisah karena ibunya masih dalam jeratan kekufuran. Dalam shahih Muslim disebutkan, dari Abu Hurairah, ia bercerita. Aku mendakwahi ibuku agar masuk Islam. Suatu hari aku mengajaknya untuk masuk Islam, tetapi dia malah mengeluarkan pernyataan tentang Nabi yang aku benci.
wWM8. ilustrasi foto freepik – – Ulama berbeda pendapat apakah Luqman seorang Nabi atau hanya seorang yang bijak bestari. Pendapat terkuat adalah bahwa Luqman bukanlah seorang Nabi melainkan seorang ahli hikmah hakiim. Namanya diabadikan menjadi nama salah satusurat dalam Al-Qur’an. Sebagian besar ayat-ayat dalam surat Luqman bercerita tentang nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya. Pelajaran berharga yang dapat kita ambil di sini adalah seyogyanya pendidikan dasar pertama yang diterima oleh anak adalah datang dari orang tuanya sendiri. Orang tualah yang paling bertanggung jawab untuk mendidik dan mengarahkan anaknya ke jalan yang baik. Adapun sekolah hanyalah sebagai sarana pendukung dalam proses pendidikan anak secara formal. Jadi, selayaknya orang tua selalu memberikan nasehat-nasehat berharga kepada anak-anaknya sejak mereka masih kecil. Karena di masa-masa itu, ingatan mereka masih sangat kuat untuk merekam apa saja yang disampaikan kepada mereka. Dalam usia-usia tersebut, mereka ibarat kertas putih yang bisa ditulis dengan apa saja. Alangkah baiknya bila orang tua memanfaatkan masa-masa itu untuk membentuk karakter dan pribadi anak-anaknya dalam bingkai keimanan dan akhlak yang mulia. Ada beberapa nasehat yang diberikan Luqman kepada anaknya seperti yang tercantum dalam surat Luqman ayat 13 – 19 “Ingatlah, ketika Lukman memberi pelajaran kepada anaknya dengan ber¬kata, “Hai, Anakku! Janganlah menyekutukan Allah. Sesungguhnya, menyekutukan Allah itu kezaliman yang besar.” QS. Luqman 13 “Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan yang sangat lemah dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada-Ku, kamu kembali.” QS. Luqman 14 “Jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan-Ku dengan sesuatu yang tidak ada ilmunya, janganlah kamu menaati keduanya. Tetapi, bergaullah secara baik dengan keduanya di dunia dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku tempat kembalimu. Lalu, akan Kuberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. “ QS. Luqman 15 “Lukman berkata, “Hai, Anakku! Sungguh, jika ada suatu perbuatan seberat biji sawi yang berada dalam batu, di langit, atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan. Sesungguhnya, Allah Mahahalus, Mahateliti. “ QS. Luqman 16 “Hai, Anakku! Laksanakan salat, ajak manusia melakukan perbuatan baik, cegah mereka dari perbuatan mungkar, dan bersabarlah terhadap ujian yang menimpamu. Sungguh, perkara itu sangat penting. “ QS. Luqman 17 “Jangan kamu memalingkan wajah dari manusia karena sombong dan jangan berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang sombong dan membanggakan diri. “ QS. Luqman 18 “Rendahkanlah hatimu saat berja¬lan dan lembutkanlah suaramu. Se¬sung¬guhnya, seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” QS. Luqman 19 Pelajaran itu antara lain Jangan mempersekutukan Allah. Ini merupakan pelajaran aqidah yang paling mendasar yang mesti diberikan kepada anak sejak dini. Jika iman dan aqidah sudah tertanam dengan kuat dalam dirinya, niscaya ia akan tumbuh menjadi anak yang konsisten, penuh tanggung jawab dan tegar menghadapi segala cobaan hidup. Berbakti pada kedua orang tua. Orang tua sebagai faktor lahirnya anak ke muka bumi adalah orang yang paling berhak untuk diberikan bakti oleh anak-anak. Begitu pentingnya berbakti kepada orang tua sampai-sampai dalam sebuah haditsnya Rasulullah saw. bersabda “Keridhaan Allah terletak di atas keridhaan orang tua dan kemurkaan Allah terletak di atas kemurkaan orang tua.” Mendirikan shalat dan melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar. Pembiasaan ibadah kepada anak-anak sejak kecil sangat berguna untuk memberi kesadaran kepada mereka bahwa keberadaan mereka di dunia ini semata-mata hanyalah untuk mengabdi kepada Allah swt. Dengan demikian ia akan hidup dengan sebuah misi dan target yang jelas. Misinya adalah berubudiyah kepada Allah, sementara targetnya adalah mencapai ridha Allah. Hal ini sekaligus juga akan menumbuhkan dalam diri anak keberanian memikul sebuah tugas dan tanggung jawab serta mampu bersikap disiplin. Sebab, semua jenis ibadah yang diajarkan oleh Islam mengajarkan kita untuk berani memikul amanah dan disiplin dalam menjalankannya. Di samping itu, yang dituntut dalam melaksanakan sebuah ibadah bukan sekedar lepas kewajiban, melainkan yang terpenting adalah pembentukan pribadi dan karakter yang baik yang tampak nyata dalam aktivitas sehari-hari sebagai buah yang positif dari rutinitas ibadah yang dikerjakan. Jangan berlaku sombong. Nasehat ini sangat berharga bagi anak-anak sebagai bekal dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat. Jika ia ingin diterima oleh masyarakat, ia mesti menjauhi segala pantangan pergaulan dalam masyarakat. Karena, jika ia bersikap sombong maka secara tidak langsung sesungguhnya ia telah merendahkan orang lain. Dan siapapun orangnya sudah pasti memiliki harga diri dan tidak akan rela bila dipandang enteng dan diremehkan. Maka, modal utama pergaulan dalam masyarakat adalah sikap tawadhu’ rendah hati dan tidak menganggap diri lebih dari orang lain. [ ] Sumber 5 Redaksi admin 860
Jakarta - Salah satu kisah teladan yang disebutkan dalam beberapa riwayat adalah kisah Luqman Al Hakim Luqmanul Hakim. Luqman al Hakim adalah orang biasa. Namun, namanya diabadikan dalam Al Quran surat Al Hakim merupakan orang saleh yang dipilih oleh Allah SWT. Sebagaimana termaktub dalam QS. Luqman ayat 12 sebagai berikutوَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ Artinya "Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." QS. Luqman 12.Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar mengatakan, Luqman Al Hakim bukanlah orang yang lahir dari kalangan nabi. Ia adalah orang biasa. Akan tetapi, namanya diabadikan menjadi satu surat dalam Al Quran."Luqman ini menarik ya karena dia adalah orang biasa. Bukan nabi bukan siapa-siapa," kata Prof Nasaruddin dalam detikKultum detikcom, bulan Ramadhan riwayat Ibn Abbas, Luqman Al Hakim adalah seorang pencari kayu bakar di Habsy. Ia tidak terlahir dari kalangan nabi, ulama, maupun kaum terpandang lain. Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa Luqman Al Hakim hidup di zaman Nabi Daud Musthafa Abdul Halim dalam bukunya Kisah Bapak dan Anak dalam Al Quran menjelaskan, ada pendapat yang mengatakan bahwa Luqman adalah pengembala domba, tukang kayu, penjahit, dan ada pula yang mengatakan bahwa dia adalah seorang budak milik Bani al-Hashaas adalah salah satu Kabilah Arab. Adapun, yang termasuk di antara budak mereka adalah Suahim yang terkenal pandai menciptakan syair. Ia terbunuh pada masa Kekhalifahan Utsman bin Affan satu kisah Luqman Al Hakim yang menjadi teladan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan. Seperti diceritakan oleh Nasaruddin, pada suatu ketika Luqman dan putranya hendak pergi ke pasar dengan menaiki seekor lewatlah keduanya di suatu kumpulan masyarakat. Mereka berkata, "Masya Allah bapak, apa kamu nggak kasihan, masak keledai kecilnya begitu dinaiki dua orang. Nggak ada perikebinatangannya," kata anaknya disuruh turun. Lalu, bertemu lagi dengan kumpulan masyarakat yang berbeda. Mereka berkata,"Ya Allah orang tua itu nggak tahu malu, tega-teganya masak dia naik keledai anaknya nuntun," Akhirnya Luqman pun turun dan gantian anaknya yang di suatu kumpulan masyarakat, keduanya mendapat cercaan lagi. "Masak anaknya yang muda dan kuat itu naik keledai sementara dia nuntun. Padahal sudah tua," Akhirnya keduanya memutuskan untuk turun dan menuntun keledai. Dan sama seperti sebelumnya, saat bertemu kumpulan masyarakat mereka mengatakan Luqman dan putranya adalah orang yang bodoh karena tidak mengerti fungsi al Hakim lalu memahami betapa kayanya Allah SWT dalam menciptakan manusia lengkap dengan pola yang dapat dipetik dari kisah tersebut adalah kebijaksanaan Luqman al Hakim dalam menentukan pilihan. Kisah tersebut memberikan gambaran bahwa setiap masyarakat memiliki pandangan yang berbeda dalam menilai suatu kisah tersebut, masih banyak kisah lain dari Luqman Al Hakim dan putranya yang menjadi contoh dalam mengambil keputusan. Luqman juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada juga 'Bertemu Sekjen IIFA, PBNU Bahas Soal Fatwa-Islam Moderat'[GambasVideo 20detik] nwy/nwy