Pengamatanlangsung dilakukan oleh guru. Instrumen penilaian sikap No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Jelaskan berbagai gerak dasar menendang dan menahan hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan benar. (3) Sikap akhir melakukan gerakan Skor baik jika: (a) pandangan mata ke arah lepasnya/dorongan bola.
D4roCZ. JawabanPRINSIP TRADISIONAL LEBIH MENGUTAMAKAN NILAI GUNA PRAKTIS YANG BERSIFAT UMUM NAMUN MASIH DI PENGARUHI NILAI-NILAI TRADISIONAL MAUPUN ADAT ISTIADAT membantu jgn lupa jadikan jawaban terbaik yah terimakasih
Tari Piring. Foto WikipediaTari Piring adalah seni tari tradisional Minangkabau yang menggunakan piring sebagai properti utama atraksinya. Belakangan, tari piring menjadi sorotan setelah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengunggah video dirinya sedang menari di atas pecahan piring ketika berkunjung ke Bukittinggi pada 15 November lalu. Melansir laman Kemendikbud, Tari Piring diperkirakan telah ada sejak abad ke-12. Kala itu, masyarakat Minangkabau masih menyembah dewa-dewa. Tari Piring diperuntukkan sebagai tarian persembahan bagi dewa atas hasil panen yang berlimpah. Setelah Islam masuk ke Nusantara, Tari Piring tidak ditinggalkan begitu saja. Fungsinya bergesar, dari yang sebelumnya sebagai persembahan untuk dewa, kini banyak dipertontonkan sebagai hiburan. Tari Piring. Foto WikipediaGerakan Tari Piring Tari Piring memang memiliki keunikannya sendiri. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh penari yang berjumlah ganjil, yakni tiga hingga tujuh orang. Mereka mengenakan pakaian bernuansa merah dan keemasan. Saat mementasikan Tari Piring, penari pria akan mengenakan destar. Destar adalah penutup kepala berbentuk segitiga yang terbuat dari kain penari perempuan akan mengenakan penutup kepala dari kain songket yang bentuknya mirip seperti tanduk, yaitu tikuluak tanduak balapak. Musik yang mengiringi Tari Piring berasal dari berbagai instrumen, seperti rebana, saluang, talempong, dan lain-lain. Tempo alunan musik awalnya lembut, kemudian lama-kelamaan berubah menjadi lebih cepat. Gerakan dasar Tari Piring adalah meletakkan piring di telapak tangan, kemudian penari mengayunkan piring dalam gerakan yang cepat mengikuti irama musik. Sesekali, penari juga mendentingkan piring dengan cincin yang tersemat di jari mereka. Gerakan Tari Piring kebanyakan menggambarkan proses pertanian, seperti gerak pasambahan, singajuo lalai, gerak mencangkul, gerak menyiang, mengantar juadah, dan lain-lain. Pola Lantai Tari PiringSeperti tarian pada umumnya, Tari Piring harus dilakukan dengan pola lantai atau pola garis lintasan tarian. Terdapat paling tidak enam pola lantai yang digunakan dalam Tari Piring, yakni spiral, berbaris, lingkaran besar dan kecil, vertikal, dan horizontal. Desain spiral yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran yang searah pada anggota badan memberikan kesan lembut. Kemudian masing-masing penari juga membentuk lingkaran besar dan lingkaran kecil. Mereka juga bergerak maju dan mundur berdasarkan pola lantai vertikal, serta bergerak ke samping berdasarkan pola lantai horizontal. Pola lantai ini menampilkan kesan sederhana tapi pada akhir pertunjukan, para penari akan melempar piringnya ke lantai hingga pecah, lalu berjalan di atas pecahan piring yang tajam tanpa terluka. Inilah keunikan Tari Piring yang tidak ditemui di tarian tradisional lainnya.